Langsung ke konten utama

Fibrobacteres succinogenes Bakteri Pada Hewan Memamah Biak

      Seperti yang sudah banyak orang ketahui bahwa hewan memamah biak seperti sapi dan lainnya, mempunyai cara makan yang unik dan berbeda dengan hewan lainnya. Hal ini dikarenakan hewan yang disebut juga hewan rumenansia ini memakan makanan berserat yang dinding selnya tersusun dari 50% selulosa sehingga sulit untuk dicerna. Pada sapi sendiri ia mempunyai bentuk gigi dan organ pencernaan tersendiri yang membantunya mencerna makanan. Namun ada faktor lain yang membantu dalam proses pencernaan sapi, apa itu? Jawabannya adalah adanya bantuan dari mikroba pada sapi. 
 

Gambar Bakteri F. succinogenes
     Salah satu mikroba yang mendominasi adalah bakteri Fibrobacteres succinogenes. F. succinogenes adalah kelompok penting dari komunitas mikroba pada rumen yang mengubah biomassa tumbuhan menjadi nutrisi yang dapat digunakan oleh inangnya (Suen G et al.,2011). bakteri ini merupakan bakteri gram negatif anaerob berbentuk batang atau balok yang hidup di dalam rumen hewan ruminansia. Bakteri ini merupakan salah satu produsen selulosa yang sangat penting dalam produksi propionat tetapi bakteri ini tidak membuat propionat sendiri. Bakteri ini memfermentasikan  gula untuk dijadikan asam lemak yang mudah menguap yang terdiri dari asetat, propionat, dan suksinat
     Ketika fermentasi bakteri ini memecah selulosa menjadi glukosa dan glokosa dipakai sebagai subtrat pertumbuhan untuk menghasilkan ATP oleh tingkat subtrat fosfolirasi. Bakteri ini membuat asetat dan suksinat sebagai produk akhir dari jalur fermentasinya sendiri. Asetat digunakan untuk oleh hewan ruminansia dan suksinat adalah subtrat pertumbuhan untuk beberapa produsen propionat.
    Produksi asetat dan suksinat terjadi bersama-sama dalam rangkaian reaksi redoks dimana produksi suksinat diarahkan untuk produksi asetat yang memungkinkan menghasilkan ATP yang lebih besar. Pada gambar dibawh ini dijelaskan bagaimana asetat dan suksinat diproduksi




Setelah fermentasi ini, asam lemak yang dihasilkan diserap di dalam rumen sebagai  sumber karbon dan energi dan kemudian bakteri F. succinogenes yang kaya akan protein ini masuk kedalam usus kecil dan terdegradasi menjadi sumber makanan bernitrogen bagi hewan memamah biak. Sehingga hewan ini tidak memerlukan asam amino esensial seperti manusia.
Daftar Pustaka
Anonim. Fibrobacter. http://www.vet.ed.ac.uk/clive/cal/rumencal/frames/frmfibro.html. diakses pada tanggal 24 Desember 2013 pukul 20.34 WIB
Praweda. Sistem Pencernaan Makanan Hewan Memamah Biak. http://kambing.ui.ac.id/ bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0066%20Bio%2025d.htm diakses pada tanggal 24 Desember 2013 pukul 20.40 WIB
Suen G, et al. 2011. The complete genome sequence of Fibrobacter succinogenes S85 reveals a cellulolytic and metabolic specialist. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21526192 diunduh pada tanggal 24 Desember 2013 pukul 20.39 WIB
 

Komentar

  1. artikelnya lala bagus dan mudah di untuk di pelajari , resti baca di http://beling.net/articles/about/Fibrobacteres , ternyata Fibrobacteres adalah filum bakteri kecil yang mencakup banyak bakteri rumen utama, memungkinkan untuk degradasi selulosa nabati pada hewan ruminansia. Anggota filum ini dikategorikan dalam filum lainnya. Genus Fibrobacter (satu-satunya genus dari Fibrobacteres) telah dihapus dari genus Bacteroides pada tahun 1988.

    BalasHapus
  2. tidak hanya di manusia di hewanpun juga ada bakteri yang bermanfaat bagi hewannya, subhanallah ya.., saya baca juga di http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/196307011988031-SAEFUDIN/Sistematika_prokariot.pdf, ternyata bakteri ini sangat mambantu ruminansia dalam proses pencernaannya, karena bakteri ini dapat menghasilkan asam lemak volatil,yang akan diserap dalam rumen ruminansia yang berfungsi sebagai sumber karbon dan energi.

    BalasHapus
  3. eh teman ternyata Getah tannin yang terkandung dalam tanaman lamtoro (Leucaena leucocephala) tidak hanya mampu menghambat pertumbuhan emisi gas methane (CH4) yang dilepaskan oleh ternak ke lingkungan bebas, tetapi juga memacu pertumbuhan bakteri Fibrobacter succinogenes di dalam rumen. cobadeh kalian lihat sekilas dari alamat ini http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100516185311AAwkA9K . makasih ya laila fauziah semoga kamu jd guru sukses dan sholehah amiin :)

    BalasHapus
  4. Hehe bener ermaya ayo-ayo siapa yang punya peternakan kasih makan lamtoro supaya meningkat pertumbuhan Fibrobacter Succinogenes, seperti yang telah di jabarkan sodari laila fauziah bahwasannya fibrobacter Succinogenesis berguna untuk membantu pencernaan sapi. tetapi, secukupnya jangan berlebihan karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.

    BalasHapus
  5. Saya jadi teringat ketika saya duduk dibangku SMA salah seorang guru biologi favorit saya pernah membicarakan mengenai bakteri ini, dan ternyata memang benar-benar terbukti bahwa bakteri ini multifungsi ya dia juga bisa jadi asam amino esensial ternyata, lalaaaaa makasih banget artikel dan komentarnya di wordpressku hehehe :)

    BalasHapus
  6. artikelnya menarik laa, memang hewan ruminansia itu membutuhkan senyawa karbon dan energi dari asam lemak yang mudah menguap atau yang disebut volatil. nah ternyata senyawa ini dihasilkan dari hasil fermentasi bakteri Fibrobacter Succinogenes yang ada didalam rumen seperti yang sudah dijelaskan diartikel lala... makasih lala atas infonya hihi

    BalasHapus
  7. Assalamualaikum saudari se genus hehehe.. seperti yang kakak baca di digilib.litbang.deptan.go.id/repository/index.php/repository/.../1891 ternyata bakteri ini juga bisa di jadikan bahan bakar yang efisien lho seperti pada rayap. Menurut Phil Hugenholtz, kepala program ekologi mikroba JGI, tahap pencernaan terakhir dari rayap mengandung dua jenis bakteri utama, yaitu treponeme dan fibrobacter. Treponeme sudah dikenal lama sebagai bakteri yang hidup di dalam organ rayap. Sedangkan fibrobacter, baru diketahui keberadaannya di dalam organ pencernaan rayap. Sama seperti halnya dengan kerabatnya yang berada di dalam rumen sapi dan berfungsi untuk mengurai selulosa.Karena kemampuan ini Setelah beberapa penelitian, US Department of Energy mencari jalan untuk mengganti bahan bakar fossil dengan bahan bakar yang bisa diperbaharui dan lebih ramah lingkungan.

    BalasHapus
  8. assalamualaikum lalaa poooh :D . setelah dhani baca artikel lala baru tau ternyata ada bakteri yang hidup pada sapi yaa yang hewan it juga sangat dibutuhkan untuk dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat. ternyata bakteri itu ga cuma berteman baik dengan alga, kemudian hidup di tubuh manusia, selain itu juga berfungsi sebagai bahan pemisah logam dll ternyata dengan adanya bakteri ini sangat membantu dalam pencernaannya si sapi ini hehe. alhadmulillah pengetahuan ku menjadi bertambah . terima kasih infonya yg unik lala :)

    BalasHapus
  9. subhanallah, selain bakteri E.coli yang hidup pada usus manusia, ternyata ada bakteri jenis lain yang bisa hidup di tubuh hewan dan ternyata keberadaan bakteri tersebut sama halnya seperti pada bakteri yang ada ditubuh manusia yang lebih banyak mafaatnya dibandingkan dampak negatifnya. informasinya cukup menambah pengetahuan :)

    BalasHapus
  10. Assalamualaikum
    wah ilmu baru nih, setuju nih sama ermaya ainul. Bahwa getah tannin yang ada didalam tanaman lamtoro dapat memacu pertumbuhan bakteri Fibrobacter succinogenes di dalam rumen.
    Referensi : http://sehatbagus.blogspot.com/2010_04_01_archive.html

    BalasHapus
  11. Waaah hewan memamah biak harus berterimakasih sama bakteri ini :) artikelnya sudah lengkap tambahan dari teman-teman juga sudah menambah pengetahuan.. terimakasih semua :)

    BalasHapus
  12. Terimakasih Lailah dan temen-teman yang telah berkomentar yang menambah pengetahuan saya tentang bakteri pada hewan memamah biak. tetapi bakteri ini memiliki kaitan erat dengan bakteri lainnya. Studi filogenetik berdasarkan RpoC dan girase B urutan protein, menunjukkan bahwa Fibrobacter succinogenes berkaitan erat dengan spesies dari filum Bacteroidetes dan Chlorobi.
    http://en.wikipedia.org/wiki/Fibrobacter_succinogenes

    BalasHapus
  13. Jadi bakteri ini bisa diibaratkan seperti E.coli pada saluran pencernaan manusia ya? Bedanya, kalau Fibrobacter succinogenes ini adanya di saluran pencernaan sapi. hehe.

    Tapi ternyata, F. succinogenes gak bekerja sendirian loh di rumen sapi. F. succinogenes dibantu oleh bakteri-bakteri lain. Salah satu bakteri yang membantunya adalah Ruminococcus albus. Ruminococcus albus memproduksi sejumlah besar enzim selulosa yang disekresikan ke dalam rumen untuk mendegradasi selulosa. F. succinogenes ini gak bisa bekerja sendiri dalam rumen sapi karena bakteri ini akan cepat lisis jika keadaan lingkungannya tidak sesuai. Bahkan beberapa sumber mengatakan jika pada keadaan "strees", F. succinogenes tidak dapat membentuk spora dan peptidoglikannya akan dideposit. Hmm, ternyata F. succinogenes ini bakteri yang pemilih juga ya. hehehe.


    Thankyou, La artikelnya! :)




    Sumber:
    https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&ved=0CFUQFjAE&url=http%3A%2F%2Fwww.researchgate.net%2Fpublication%2F235326335_PENGGUNAAN_HIJAUAN_MAKANAN_TERNAK_YANG_TEPAT_UNTUK_PENGEMBANGAN_PETERNAKAN_DI_INDONESIA%2Ffile%2F32bfe510c707dc558d.pdf&ei=KrbHUpaxHcmUkQet8YGoDA&usg=AFQjCNHASVpB5fx2CQL2MgftCNmdUCOQKw&sig2=8r6EXNKvnT14wPcFH1JeRQ&bvm=bv.58187178,d.eW0

    BalasHapus
  14. assalamualaikum,laila
    setuju yang dikatakan laila mahmudah, yang saya baca juga di digilib.litbang.deptan.go.id/repository/index.php/repository/.../1891 ternyata bakteri ini juga memiliki kemampuan untuk mengganti bahan bakar fossil dengan bahan bakar yang bisa diperbaharui dan lebih ramah lingkungan. menambahkan ilmu pengetahuan saya bahwa bukan hanya bakteri Zymomonas mobilis saja yang memiliki kemampuan seperti ini.

    BalasHapus
  15. menurut saya dalam artikel ini bisa di tambahkan hubungan simibiosis apa yang terjadi antara bakteri Fibrobacteres succinogenes dan Sapi sendiri , dan kalau boleh saya tebak sepertinya :) ini adalah hubungan simbiosis mutualisme bukan begitu saudara laila fauziah?? hehe

    BalasHapus
  16. Thank you (m)balala buat wawasan barunya.. :D
    menurut sumber yg sya baca bakteri ini juga bekerja sma dg bakteri lain dalam mmbuat atau mmproduksi enzim selulosanya..
    Smg brmanfaat ^^
    http://microbewiki.kenyon.edu/index.php/F._succinogenes

    BalasHapus
  17. Setuju dengan penulis, Fibrobacter succinogenes bersimbiosis dengan hewan ruminal untuk menghasilkan enzim selulosa yang dapat membantu pencernaan hewan.
    sumber :http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1740-0929.2004.00207.x/abstract

    BalasHapus
  18. assalam lala, artikelnya sangat bagus lengkap dan menambah pengetahuan bagi yang membaca. makasih

    BalasHapus
  19. setuju sekali dengan pendapat saudari Nuzli, bakteri F.succinogenes ini memiliki fungsi yang hampir sama dengan Eschericia colli yang membantu proses pencernaan pada manusia, bedanya F.succinogenes ada pada hewan ruminal dengan memproduksi selulosa :)

    BalasHapus
  20. sekedar menambahkan saja, menurut sumber yang saya baca bakteri ini mencerna makanan (protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa) itu oleh enzim selulase. Selulase yang dihasilkan oleh mikroba ini akan merombak selulosa menjadi asam lemak. Akan tetapi, bakteri tidak tahan hidup di abomasum karena pH yang sangat rendah, akibatnya bakteri ini akan mati, namun dapat dicernakan untuk menjadi sumber protein bagi hewan pemamah biak. Thanks la :)

    BalasHapus
  21. Saya setuju dengan penulis dan teman-teman yang berkomentar. Kalau bisa dihubung-hubungkan, bisa gak sih dampak fermentasi Fibrobacter succinogenes di hewan rumeninsia bermanfaat bagi manusia? misalnya dengan adanya bakteri tersebut, sapi menjadi sehat dan tida mudah sakit sehingga stok untuk daging sapi bisa meningkat dan bisa membuat ketahanan pangan bagi Inndonesia ini meningkat,ada gak yah la hubungannya?

    BalasHapus
  22. Wah menarik ya,, aq baru tau bakteri yang tinggal di tubuh hewan itu ternyata Fibrobacteres succinogenes , dia itu ternyata dapat hidup di dalem hewan-hewan ruminansia , fermentasi dari gula untuk menghasilkan asam lemak volatil mencakup asam asetat , propionat, dan suksinat yang diserap oleh tubuh hewan,, nah aq sependapat juga sm rania, apa ada manfaatnya ga bagi manusia nya itu sendiri?

    BalasHapus
  23. Assalamualaikum, lala.. artikelnya bagus ^^
    Saya juga baca di http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/99/104, di dalam cairan rumen terdapat empat species bakteri selulolitik yang dominan, yaitu : Fibrobacter succinogenes, Butyrivibrio fibrisolvens, Ruminococcus albus, dan R. albus.
    Populasi F. succinogenes sendiri lebih tinggi pada sapi yang mengkonsumsi serat kasar tinggi dibandingkan pakan dengan serat kasar rendah (Weimer, et.al., 1999). nah, F. succinogenes ini berinteraksi secara sinergis dengan bakteri-bakteri non selulolitik selama mencerna hijauan...
    Semoga brmanfaat.. terima ksh utk tmn2 yg juga mmberikan info tambahan di atas..:)

    BalasHapus
  24. Assalamu'alaikum la, artikelnya cukup menarik dan menambah wawasan.
    Saya jadi mengetahui kalau di rumen itu terdapat bakteri Fibrobacteres succinogenes. Terima kasih untuk infonya dan terima kasih pula untuk teman-teman yang sudah memberi tambahan karena sangat bermanfaat bagi saya sebagai pembaca :)

    BalasHapus
  25. Sedikit pertanyaan saja, apakah bakteri Fibrobacteres succinogenes termasuk bakteri asam laktat?
    Setelah membaca artikel ini, saya berkesimpulan, bahwa adanya hubungan atau interaksi simbiosis secara mutualisme antara bakteri Fibrobacteres succinogenes dengan sapi ataupun hewan ternak dan mamahbiak lainnya.

    BalasHapus
  26. artikel yang sangat membuka wawasan, :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapas Transgenik Bt Si Musuh Hama. Menguntungkan atau Merugikan?

Seiring bertambahnya jumlah manusia di bumi ini semakin bertambah pula kebutuhan akan pangan dan sandang. Namun peningkatan jumlah kebutuhan ini tidak didukung dengan jumlah sumber pangan dan sandang   yang tersedia. Belum lagi masalah-masalah lain seperti serangan hama dan lainnya yang menyebabkan berkurangnya produksi pangan dan sandang tersebut.   Alasan inilah yang mendorong para ahli untuk mencari cara alternatif menghadapi masalah tersebut. GMO ( Genetically Modified Organism ) merupakan salah satu fenomena yang lahir dari permasalahan ini. GMO adalah hasil dari proses laboratorium dimana gen dari DNA suatu spesies yang diambil dan dimasukkan secara sengaja ke dalam gen tanaman atau hewan yang tidak terkait. Produk rekayasa genetika ini dihasilkan dari teknologi manipulasi sifat bakat atau gen (DNA) suatu organisme secara aseksual (tanpa melalui perkawinan) untuk menghasilkan organisme dengan sifat-sifat tertentu yang diinginkan.       Gambar 1. Bt Cotton sumber :  www

Ingat Energen, Ingat Kebaikan Sarapan Mamah.

Seperti beribadah, sarapan merupakan salah satu rutinitas yang wajib dilakukan di keluarga kami. Mamah salah satu yang paling cerewet mengingatkan anak-anaknya untuk sarapan. Setiap pagi ketika mata baru terbuka setengah lingkaran dan harus berjalan sempoyongan menuju kamar mandi, pasti sudah ada sarapan minimal nasi dengan telor ceplok ditambah susu di atas meja. Selelah apapun, sesibuk apapun, mamah selalu sigap menyiapkan sarapan bahkan di hari libur sekalipun. “La, Pi, Lin. Oy bangun ayo sarapan! Keluar, keluar!”  Yup, di hari libur pun mamah masih jadi alarm! dan saya yang masih mengantuk sehabis begadang semalaman nonton maraton drama Korea mau tidak mau harus bangun, kalau tidak mamah semakin meninggikan suara bahkan volume televisi ikut dibesarkan agar kami bangun (hadeuh). Mamah bahkan lebih cerewet masalah sarapan kalau kami mau pergi jauh atau harus menghadapi tes. Pagi-pagi buta sebelum ayam bangun, mamah sudah di dapur siapin sarapan, setelah sarapan siap mamah berubah